Contoh Rarangken Tukang atau Akhiran dalam Bahasa Sunda


Sampurasun!
Akhiran atau sufiks dalam bahasa Sunda disebut rarangken tukang atau ahiran. Rarangken tukang merupakan morfem kauger atau morfem terikat yang posisinya menempel di belakang morfem dasar.

Morfem kauger yang tergolong ke dalam rarangken tukang atau akhiran yaitu -an, -eun, -keun, -na, dan -(n)in. Akhiran-akhiran tersebut masing-masing memiliki arti gramatikal tersendiri.

Kata yang dihasilkan dari proses ngararangkenan morfem dasar disebut kecap rundayan atau kata turunan. Kata yang dibangun oleh dua morfem atau lebih disebut juga kecap rekaan. Sedangkan kata yang yang hanya terdiri atas satu morfem disebut kecap salancar.

Contoh penerapan parangken tukang atau akhiran dalam kata bahasa Sunda adalah sebagai berikut.

Rarangken tukang

Contoh kata

Artinya

-an

daekan

bersifat rajin

pundungan

suka belik; ngambek

mulungan

memunguti

niupan

meniupi

-eun

capeeun

(dia) merasa cape

daekeun

(dia) mau

reuwaseun

(dia) kaget

maneheun

giliranmu

urangeun

giliranku

dahareun

untuk dimakan/ bahan makanan

sambeleun

untuk disambal/ bahan membuat sambal

opieun

bahan camilan

cicingeun

pendiam

hareupeun

ada di depan

-keun

balikkeun

balikkan

bukakeun

bukakan

diukkeun

dudukkan

cicingkeun

diamkan

-na

imahna

rumahnya

barangna

barangnya

budakna

anaknya

manehna

dia

duitna

uangnya

-(n)ing

mungguhing

adapun

estuning

pasti

Selain rarangken tukang yang sudah disebutkan di atas, ada lagi morfem kauger yang ditempelkan di belakang bakal kecap yaitu proleksem.

Contoh akhiran proleksem penyebut:

Proleksem (tukang)

Contoh kata

Artinya

-man

seniman

orang yang ahli di bidang seni

budiman

orang berbudi

-wan

hartawan

orang yang punya banyak harta

wartawan

orang yang profesinya di bidang berita (warta)

dermawan

orang yang suka mendermakan hartanya.

-wati

seniwati

perempuan yang ahli di bidang seni

Akhiran proleksem -man bersifat umum, meliputi laki-laki dan perempuan. Akhiran -wan secara spesifik tertuju pada laki-laki, sedangkan akhiran -wati digunakan khusus untuk perempuan.

Demikianlah, semoga bermanfaat.

Sumber : SUNDAPEDIA.COM, oleh Husni Cahya Gumilar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti dan Contoh Kecap Rekaan Basa Sunda