Arti dan Contoh Kecap Rekaan Basa Sunda
Sampurasun! Kumaha daramang sadayana? Pada postingan ini, saya akan coba menjelaskan secara singkat tentang pengertian, jenis, dan contoh-contoh kecap rekaan.
Kecap rekaan (dalam aksara latin
basa Sunda ditulis rékaan) merupakan bagian dari wangun kecap basa
Sunda. Wangun kecap sendiri terbagi atas dua macam, yaitu kecap salancar dan
kecap rekaan.
Pengertian Kecap Rékaan
Arti kecap rekaan adalah kata yang
dibentuk oleh dua morfem atau lebih, baik morfem dasar dengan dasar maupun
morfem dasar dengan imbuhan.
Morfem adalah bentuk kata terkecil
yang mengandung arti gramatikal. Pembahasan tentang morfem sudah dipublikasikan
di postingan sebelumnya.
Contoh kecap rékaan:
- Nginum (minum) ← imbuhan N- (ng) + inum.
- Silihasih (saling mengasihi) ← proleksem silih +
asih.
- Becir (kecap panganteur lumpat) ←
formatif be + cir.
- Geblug (kecap panganteur labuh) ← formatif ge
+ blug.
- Pun bojo (istri saya) ← proklitik pun + bojo.
- Bajuna (bajunya) ← enklitik baju + na.
- Abring-abringan (serombongan orang berjalan bersama) ←
reduplikasi abring + abring + -an.
- Lulumpatan (berlari-larian) ← reduplikasi suku kata
awal lu + lumpat + –an.
- Panonpoé ← kantétan dalit kata panon + poe.
- Amis budi ← kantétan anggang kata amis + budi.
Jenis Kecap Rekaan
Betuk kecap rekaan dibedakan menjadi
empat macam, yaitu:
1. Kecap Rundayan
Kecap rundayan adalah kata yang
dibentuk dengan cara menambahkan afiks (rarangken) pada morfem dasarnya.
Contoh kecap rundayan:
- Macul ← (m- + pacul) =
mencangkul
- Ngakod ← (ng- + akod) =
menggendong
- Nyokot ← (ny- + cokot) =
mengambil
- Pahili ← (pa- + hili) =
tertukar
- Binangkit ← (bangkit + sisipan
-in-) = bangkit
- Gumeulis ← (geulis + sisipan
-um-) = berperilaku seperti orang cantik
- Karasep ← (kasep + sisipan
-ar-) = tampan (jamak)
- Sakelas ← (sa- + kelas) =
sekelas
- Tutupkeun← (tutup + -keun) =
tutupkan
- Milampah ← (N- + pi- =mi +
lampah)
2. Kecap Rajekan
Kecap rajekan atau kata ulang adalah
kata yang dibentuk dengan cara menyebut ulang suku kata awal, suku kata tengah,
atau mengulang kata secara utuh.
Contohnya:
- Cacakar (ca + cakar) =
mencakar-cakar
- Gogorowokan (go + gorowok + an)
= teriak-teriak
- Gagaro (ga + garo) =
garuk-garuk
- Ciciwit (ci + ciwit) =
mencubit-cubit
- Babantu (ba + bantu) =
bantu-bantu
- Sababaraha (sabaraha + ba
diulang dan disisipkan di tengah) = beberapa
- Ibu-ibu (ibu + ibu) = ibu-ibu
- Buku-buku (buku + buku) = buku
jamak
- Bulak balik (balik diulang
dengan cara dibah suaranya jadi bulak) = bolak balik
- Plak plik pluk
Kecap rajekan terbagi menjadi tiga
macam, yaitu pengulangan utuh (dwilingga dan trilingga) dan pengulangan
sebagian (dwipurwa dan dwimadya), serta kecap rajekan yang ditambah rarangken.
3. Kecap Kantetan
Kecap kantetan adalah kata yang
dibentuk dengan cara menggabungkan morfem dasar (leksem atau bakal kecap), baik
cakal dengan cakal, maupun kata dengan kata, dan memiliki satu arti mandiri
yang berbeda dengan arti bentuk dasarnya.
Contohnya:
- Panonpoé
- Kacapiring
- Amis budi
- Indung bapa
- Panon hideung
4. Kecap Wancahan
Kecap wancahan adalah kata yang
dibentuk dengan cara menyingkat kata atau kantetan kecap. Proses membentuk
kecap kantetan disebut ngawancah atau abreviasi.
Contohnya:
- RRI (Radio Republik Indonesia)
- Jabar (Jawa Barat)
- Anaking (Anak aing)
- Cenah (Ceuk manehna)
- Dékah (déwék mah)
Demikianlah, semoga postingan ini
bermanfaat.
Sumber
dari SUNDAPEDIA.COM oleh Husni Cahya Gumilar
Komentar
Posting Komentar